Menulis Dikala Sakit

 

RESUME 19

BM GELOMBANG 21


Hari/ tanggal  ; Senin 15- Nopember-2021

Narasumber ;Suharto S,Ag M.Ld

Moderator ; Hasim Abdi Putri

Curriculum  vitae

Nama: Suharto (Cing Ato/Cing Ato)

Asal.  : Jakarta ( Betawi)

Tugas: MTsN 5 Jakarta

Guru. : Fikih 

Menulis

A.  Belajar Menulis

      1. Pelatihan menulis bersama KSGN    Akhir  Desember 2016 di Wisma UNJ Jakarta, selama 3 hari 2 malam.

     2. Pelatihan menulis MWC Media Guru di Cipanas  Akhir Desember 2017, selama 3 har i 2 malam

      3. Pelatihan menulis 2017 bersama Om Jay di acara public speaking di Jakarta

      4. Pelatihan menulis 2020 bersama Om Jay angkatan ke 8. ( Dalam kondisi sakit)

      5. Pelatihan Desain cover buku dengan pak Ajhinata (2021)

Narasumber

1. Narasumber pelatihan menulis KSGN PGRI 2021 Gelombang 17

2. Narasumber pelatihan menulis KSGN PGRI 2021 Gelombang 19

B. Menulis Buku

https://youtu.be/tVSJLPutgtU

 https://youtu.be/fjpPK_w0Bew

 https://youtu.be/uye6FLj30GU

Siap.  Allahumma amin

 Bapak dan ibu peserta pelatihan menulis, sebelumnya saya mohon izin untuk berbagi pengalaman menulis.

Secara teori saya masih banyak kurangnya daripada lebihnya.

Keberadaan saya pada pelatihan ini, hanya sekedar memberikan support kepada bapak dan ibu untuk menulis.

Bapak dan ibu peserta pelatihan menulis, sebelumnya saya mohon izin untuk berbagi pengalaman menulis.

Secara teori saya masih banyak kurangnya daripada lebihnya.

Keberadaan saya pada pelatihan ini, hanya sekedar memberikan support kepada bapak dan ibu untuk menulis.

 Langsung aja ya

 Siap.  Silakan pak

 Awal Menulis

 Sudah lama saya ingin menulis. Dan Saya sudah berusaha membeli buku tentang tulis-menulis.

Saya juga pernah ikut acara jurnalis. Tapi tetap saja tidak bisa menulis. Pernah saya di undang untuk menulis, tapi katanya hasilnya masih kaku dan kering.Terus terang saya tidak bisa merangkai kata menjadi sebuah kalimat.Dan apalagi kalimat yang indah bertabur diksi yang penuh hikmat.Tapi saya tidak putus asa, ketika lagi bumingnya literasi di sekolah atau madrasa

saya memcoba untuk bisa. Saya perhatikan peserta didik hanya dipinta membaca buku pada setiap hari Selasa.Kebetulan saya suka bawa buku, hingga membaca sudah terbiasa.

 Di samping membaca beberapa peserta didik dilibatkan dalam tulis-menulis. Sehingga jadilah buku antologi sebagai wujud literasi menulis.Dari sinilah saya tertarik untuk menulis.

Saya mencoba mencari wadah pelatihan menulis.

 Saya buka Facebook, saya dapati ada pelatihan menulis KSGN di wisma UNJ. Di sinilah saya kenal dengan pak Namin, Om Jay, Om Dedi, dan lainnya hingga saya sering ikut kegiatan beliau dalam menulis.

 Dari sini saya sedikit banyak mengetahui cara menulis, terutama apa yang disampaikan oleh Om Jay." Tulis apa yang ada disekitar kita, tulis yang sederhana dahulu, tulis yang kamu bisa dan kuasai, serta mulailah menulis apa yang kamu alami dan rasakan" itulah sepenggal kalimat yang saya pahami sampai sekarang.

: Ada kalimat inspiratif yang menjadi kartu nama beliau"Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi" yang memotivasi saya untuk selalu menulis. kemudian saya buat turunannya"Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi".

 Dari sini saya punya buku antologi pertama " Bukan Guru Biasa" 2016

 Saya pun berguru lagi dengan group Media Guru, dari sana saya menerbitkan buku perdana solo"Mengejar Azan" buku cerita tentang perjalanan menuntut ilmu.

Dasar ilmunya dari Om Jay lalu dipoles oleh media guru. Kebahagiaan tak terkira pada saat itu, mempunyai kebanggaan tersendiri mempunyai karya sendiri. Sehingga karya perdana itu saya abadikan dengan minta bantuan pelukis untuk melukisnya.

 Namun........

 Namun, untung tak dapat diraih, Malang tak dapat ditolak. Tetiba badai tornado menghantam dengan dahsyatnya. Tubuh ini yang tadinya tinggi, gagah, ganteng dengan sekejap mata lumpuh total tak berdaya, hanya menyisakan mata, telinga, dan otak. Bahkan napas pun tidak bisa. Jika tidak cepat ditangani. Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un

 1,5 bulan di ruang ICU, 3 bulan di ruang HCU, 2 Minggu di ruang inap biasa. Pulang dalam kondisi lumpuh. Satu tahun badan tak bergerak, setelah satu tahun mulai ada gerakan tangan, butuh enam bulan tangan kiri bisa memegang wajah, lalu disusul tangan kanan. Jari tangan masih kaku dan tidak bisa menggenggam, untuk menekan remot saja tidak mampu.1.5 tahun hanya berbaring dan terkadang suntuk menghampiri.1.5 tahun putus dengan dunia luar, tidak tahu perkembangan dunia luar seperti apa. Oh my God.

 Menulis Dikala Sakit

 Suatu hari handphone istri tertinggal dan berdering. Saya coba minta asisten rumah tangga untuk mengambilnya dan meletakkan di atas dada saya. Saya coba untuk menyentuh, Alhamdulillah, bisa terbuka. Dalam hati kecil berkata ke mana ya, handphone milik saya, sudah 1,5 tahun lepas dari saya.

Ketika istri pulang dari sekolah, saya pinta HP saya dan sekaligus minta dibelikan kartu baru. Karena yang lama mati. Tak pikir panjang istri mencari HP dan membelikan kartu baru.

 Terasa hidup kembali.

 Saya berusaha menggunakan HP walau tidak bisa menggenggam, cukup beli alat HP lalu disangkutkan pada jari jempol tangan kiri dan menulis menggunakan jari tengah. Bagus jari manis dan kelingking tertekuk hingga tidak menghalanginya untuk menulis. Karena jari tengah yang terpanjang, maka saya gunakan untuk mengetik.  Ternyata semua yang terjadi ada hikmahnya. maka itu, saya syukuri saja.

 Mulailah melacak akun Facebook saya, cukup makan waktu 3 hari baru bisa terlacak. Alhamdulillah, sejak itu saya memposting kondisi saya, hingga banyak simpati dan empati berdatangan.

 Dalam hati kenapa saya tidak menulis sesuatu yang bermanfaat untuk orang banyak. Akhirnya saya menulis apa yang pernah saya baca, lihat, dan saya dengar. Karena saya senang dengan motivasi, maka saya hampir setiap hari menulis artikel sederhana tentang motivasi hidup. Di samping juga menulis tentang apa yang sedang terjadi pada diri saya.

 Saking asyiknya menulis hingga lupa bahwa diri ini sedang sakit tahunan, tetiba secara perlahan, tapi pasti ada progres yang menggembirakan, tubuh ini mulai bergerak satu persatu. Allahu Akbar.... 



Banyak respon positif berdatangan, hingga banyak yang membaca bahkan selalu menunggu tulisan berikutnya. Saya pun tambah semangat. Sehingga tidak tidur sebelum ketemu bahan untuk ditulis besok. Setiap habis salat subuh hingga jam 7 saya menulis. Menulis sambil rebahan di atas kasur. Setelah saya bisa duduk baru saya menulis di atas roda. Saya menulis di mana saja. Terkadang di atas kasur, di luar rumah ketika menjemur badan, di mobil sambil menikmati macatnya arus lalulintas, di rumah sakit sambil nunggu panggilan dokter. Ya, pokoknya di mana saja ada di situlah saya menulis. Bahkan ketika sedang terapi pun saya suka menulis.

 Drumah sakit sambil menunggu panggilan

Sambil terapi

 Di tengah perjalanan ada sahabat (Om Jay) yang saya kenal menghubungi saya. Lewat WhatsApp dan vicol. Beliau mengajak saya untuk ikut pelatihan menulis. Walau dalam serba keterbatasan dan leher masih memakai alat trakeastomi dan hidung masih memakai NGT untuk selang makan. Saya menyatakan ikut.Apabila  lelah dan pusing saya tidak ikut, tapi materinya saya simpan diaplikasi catatan. Aplikasi catatan yang ada di HP itu tempat saya menulis setelah itu baru saya share ke blog dan Facebook.

 Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi.

Turunan kalimat dari Om Jay ini mujarab.

Kalimat ini sebagai penyemangat saya, sekaligus saya pun ingin membangkitkan dan mengajak teman untuk menulis.

Walau terkadang dinyinyir saya tetap maju pantang surut ke belakang. Karena saya ingat pesan Om Dedi"Ingat apa yang menurut kita bagus belum tentu orang lain menerima" artinya terus berjuang.

 Apa yang terjadi bapak dan ibu guru yang super. Akhirnya teman saya satu persatu mengikuti saya dan mereka sudah mempunyai karya, bahkan murid saya pun mengikuti dan sudah menghasilkan karya. Begitu juga teman-teman di medsos, mereka menulis karena terinspirasi dari saya. Eh, jadi haru....


Tadi jam 13.20 saya serahkan 12 buku dg 6 judul.. sengaja saya berikan ketika rapat, agar teman-teman termotivasi dan keluar dari zona nyaman

 Foto saya di share ke Kanwil kemenag Jakarta. Dan di respon oleh kasih dan beliau ingin mengadakan wawancara untuk persiapan tgl 26 November hari guru

:Benar kata om Jay. Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi super sekali om Jay

 Alhamdulillah, digelombang ini ada sahabat kuliah saya yang mengikuti pelatihan ini. Beliau sering minta pendapat saya dan minta dikoreksi. Saya pesan jangan hanya menulis resume, coba tulis yang lain. Eeeeh, tulisannya semakin gurih, renyah dengan diksi-diksi keren.... saya saja belum bisa seperti itu.....

 Dari sinilah lahir buku demi buku secara estapet. Sesuatu yang tak terbayangkan sebelumnya. Kemustahilan versus realita berwujud keniscayaan. Kalau kita ingin belajar, belajar, dan belajar pasti kita bisa.

Lelah pasti ada apalagi dalam kondisi serba keterbatasan, memegang buku saja saya susah, begitu juga membuka buku. Dengan bantuan istri, anak, dan asisten rumah tangga, saya bisa membaca buku untuk memperkaya tulisan saya. Ya, menulis itu identik dengan membaca. Jangan berpikir menjadi penulis kalau malas baca.

 Kemudian saya memcoba untuk membuka laptop walau berat jari ini untuk menekan hurup dan angka, tapi saya paksakan hingga tanpa sadar sebagai media terapi saya jari akhirnya kuat menekan hurup-hurup.

 Saya pindahkan tulisan yang ada di blog dan Facebook ke laptop. Saya kelompokkan sesuai tema yang saya inginkan. Lalu saya edit hingga menjadi sebuah buku. Untuk mempertajam tulisan saya berguru dengan pak Akbar zaenudin penulis buku best seller Man Jadda wa Wajada. Jadilah sebuah buku motivasi.

 Inilah karya tulis sederhana saya.

Sebelum sakit

1. Mengejar Azan (2018)

Setelah sakit

2. GBS Menyerangku (2020)

3. Menuju Pribadi Unggul (2020)

4. Belajar Tak Bertepi (2021)

5. Kisah inspiratif Seni Mendidik Diri (2021)

6.Aisyeh Menunggu Cinte (2021)

7. Menepis Kesulitan Belajar (2021)

Masih dalam proses

1. Kado Spesial Sang Bintang

2. Lentera Ramadan

3. Cing Ato Berpantun

4. Cing Ato Berpuisi

5. Menulis di Kala Sakit

Masih dalam ide

1. Menyongsong pendidikan abad 21

2. Guru Berkharisma

3. Belajar Fikih ( buku pelajaran)

4. Dll.....



 Saya pun mulai belajar menulis puisi, pantun, dan cara membuat cover. Insyaallah, saya akan pelajari bagaimana cara layout buku.

Pada saatnya nanti saya bisa menulis, membuat cover, membuat layout sendiri, dan terakhir jadi penerbit mayor

 Menulis saja terus, biarkan orang lain yang menilainya.

Ternyata menulis dikala sakit, banyak yang merespon. Banyak teman guru baik di dunia nyata maupun Maya. Melontarkan kalimat-kalimat sanjungan." Bapak merupakan motivator saya" " bapak guru inspiratif" " saya malu pada diri saya bapak yang sakit saja bisa berkarya, sementara saya tidak". Itulah di antara kalimat yang terlontar dari para sahabat.

  jadi sedih

 Kedatangan yuotuber

 Bukan saja mendapat sanjungan dari para sahabat medsos. Ternyata para yuotuber pun sampai datang berkunjung ke rumah dan berjumpa dengan saya. Mereka melabelkan saya sebagai guru motivator yang inspiratif.

 Channel YouTube Sutrisno Muslim

 Channel YouTube Akbar Zaenudin

 Chanel You tube Alumni

 //youtu.be/qhzk01Z7y4w

 Yg satu sudah di atas

 Nanti saja lihatnya

  Menjadi Narasumber

Saya tidak menyangka ada orang ngelirik saya untuk diminta menjadi narasumber. Walau dahulu terbersit dalam hati, suatu saat saya akan menjadi narasumber.

·         Pertama datang dari sahabat saya, dia meminta untuk mengesi pada acara motivasi di grup guru ,tapi saya tolak karena saya masih terbatas bicara. Selanjutnya beliau belum mengabarkan lagi. Walau belum terlaksana, setidaknya memberi motivasi kepada saya. Ternyata ada juga yang melirik.

·         Kedua, datang dari Om Jay. Saya liat nama saya ada urutan daftar narasumber, tapi terutulis Cang Ato bukan Suharto. Akhirnya saya cuekin saja. Eh, sudah mendekati waktunya baru saya dihubungi oleh bunda Aam Nurhasanah. Tanpa pikir panjang saya sanggupin saja. Jadilah saya mengisi pada pelatihan menulis gelombang 17. Eh, ternyata dipanggil lagi pada gelombang 18 ini. Eh, dipanggil lagi pada gelombang 21 dan 22 ini.

 Saya tidak tahu kalau pada gelombang ini jadi Narsum

Ada juga tawaran dari komunitas menulis dari tanah rantau saya tolak karena pelatihan menggunakan zoom, sementara suara saya belum jelas. Maka itu, saya sedang latihan bicara. Itulah hasilnya video yang di atas

 Ayo......

Jangan takut untuk menulis,

Jangan menunggu pintar baru menulis, menulis saja dahulu nanti pasti pintar. Awali menulis yang sederhana, yang  kita bisa dan yang kita kuasai. Mulailah menulis dengan apa yang kita alami dan rasakan, itu lebih mudah.  Untuk memperkaya tulisan kita, silahkan baca tulisan-tulisan karya orang lain. Dan jangan lupa membeli karya teman promosi  Saya baru saja kedatangan 3 buku karya teman....

 Itu saja mungkin, mohon maaf apabila ada kekurangan di sana sini. Jika bapak dan ibu ingin bertanya jangan yang teoritis dan bahasa yang terlalu tinggi  Saya akhiri assalamualaikum warahmatullahi wa barakaatuh.

Ya Allah menangis hati saya.dari peserta ada yang tanya ?

1. Cing, apa motivasi terkuat Cing Ato untuk menulis saat itu.

Karena saat sakit tentu perasaan depresi yang banyak melingkupi kita

Bagaimana caranya memompa semangat ketika cing Ato down atau merasa kesakitan.

(Saya malu dengan diri ini. Sehat tapi malas menulis  seolah saya dicambuk dengan cerita cing)

2. Bagaimana sekarang kondisi kesehatan Cing Ato

 

Saya doakan Cing Ato semoga selalu sehat. Dan selalu memotivasi dan mberi manfaat untuk sesama.

 

1.      Ketika saya sehat saya sering ceramah dan khutbah baik di madrasah atau di masyarakat. Maka, ketika sakit saya berpikir apa ya kira-kira yang bisa saya lakukan dan ada manfaatnya untuk orang banyak. Akhirnya, saya menulis tentang karakter manusia. Maka, tulisan saya isinya motivasi bagaimana menjalankan hidup semestinya.

 

   2. Setidaknya jika saya menulis tentang kebaikan, pasti Allah pun tidak tinggal diam.

   3. Agar tulisan-tulisan saya bisa dinikmati oleh keturunan saya, setidaknya bisa memotivasi generasi selanjutnya.

Saya sakit GBS  kelumpuhan syaraf. Seluruh syaraf saya tidak berpungsi. Sampai nafas pun tidak bisa.

Saya berkaca pada para ulama. Adakah mereka hawatir tulisannya dicuri orang. Justru dia bahagia tulisannya bisa sampai ke orang banyak.

Nulis itu niatkan lillah... dan semua milik Allah. 

https://youtu.be/tVSJLPutgtU

https://youtu.be/uye6FLj30GU

Saya yakin dengan usah yang lakukan dengan  semangat akan membuatkan dari kerja yang proposional dan cerdas .insalloh akan membuahkan hasil yang memuaskan . dengan sering membuat dari pertemuan- yang ada di pelatihan menulis ini akan membuatkan buku solo saya .terima kasih  Pak Suharto S.Ag  M.Pd  ,ilmu yang sangat berguna bagi  saya .

Rusmana ST MM M.Si dari SMKN 5 jakarta

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUKSES TIDAK MELIHAT USIA

Kiat Pembelajaran Seumur hidup

MSDKI (Menulis sesuai dengan ke inginan )