Inovasi Merdeka Belajar Dan Merdeka Mengajar.
Bekasi 1-Februari -2023
Inovasi Merdeka Belajar Dan Merdeka Mengajar.
Jadi inovasi pembelajaran adalah
proses belajar pada siswa yang dirancang , dikembangkan, dan dikelola dengan
kreatif dan menerapkan berbagai macam pendekatan ke arah yang lebih baik untuk menciptakan
suasana dan proses pembelajaran yang kondusif terhadap siswa.
pengertian kurikulum merdeka belajar adalah suatu kurikulum pembelajaran
yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Di sini, para pelajar (baik siswa
maupun mahasiswa) dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai
dengan bakat dan minatnya. Kurikulum atau program Merdeka Belajar ini
diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim sebagai bentuk dari tindak evaluasi perbaikan
Kurikulum 2013.
A. PENGERTIAN INOVASI
Inovasi menurut Schumpeter memiliki arti, usaha
mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi sehingga,
dengan inovasi seseorang dapat menambahkan nilai dari produk,
pelayanan, proses kerja, dan kebijakan
pendidikan tidak hanya bagi lembaga pendidikan tapi juga Stakeholder dan
masyarakat.
Wina
Sanjaya dalam bukunya kurikulum dan pembelajaran, inovasi diartikan
sebagai sesuatu yang baru dalam situasi sosial tertentu dan digunakan untuk
menjawab atau memecahkan suatu permasalahan.
Secara harfiah inovasi / innovation berasal
dari kata to innovate yang mempunyai arti membuat perubahan
atau memperkenalkan sesuatu yang baru, inovasi kadang
diartikan sebagai penemuan namun, maknanya berbeda dengan penemuan dalam
arti discovery atau Invention . Discovery mempunyai makna penemuan sesuatu yang sebenarnya
sudah ada sebelumnya, misalnya penggunaan model pembelajaran inkuiri dalam
matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, untuk meningkatka kualitas pembelajaran tersebut
di Indonesia baru – baru ini dikembangkan, sebenarnya model pembelajaran
tersebut sudah dilaksanakan di
negara – negara lain, atau model
pembelajaran melalui jaringan internet. Sedangkan Invantion ,memiliki
pengertian penemuan yang benar – benar baru belum tercipta sebelumnya.
Penerapan
metode atau pendekatan pembelajaran yang benar- benar baru di daerah tersebut ,
tetapi pada dasarnya sudah pernah diterapkan di daerah ataupun Negara lain
dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran.
Misalnya, seiring dengan kemajuan teknologi kita dapat mendesain pembelajaran
melalui hand phone atau melalui Games yang
belum ada sebelumnya.
Dari
beberapa pengertian tersebut inovasi dapat diartikan sebagai
wujud baru berupa ide, gagasan, atau tindakan . Sedangkan dilihat dari
maknanya, sesuatu yang baru itu bisa benar – benar baru, belum tercipta
sebelumnya yang disebut invention, atau dapat juga tidak benar
– benar baru sebab, sebelumnya sudah ada dalam konteks sosial yang berbeda,
kemudian dikenal dengan istilah discovery.
Jadi inovasi bisa terjadi dalam segala bidang termasuk di dalamnya pendidikan. Inovasi dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Khususnya dalam bidang pendidikan, inovasi biasanya muncul dari adanya keresahan dan keinginan dari pihak –pihak tertentu tentang penyelenggaraan pendidikan. Misalnya, keresahanguru tentang proses belajar mengajar yang dianggap kurang berhasil, keresahan pihak administrator pendidikan tentang kinerja guru, atau mungkin keresahan masyarakat terhadap kinerja dan hasil, bahkan sistem pendidikan. Keresahan – keresahan itu pada akhirnya membentuk permasalahan – permasalahan yang menuntut penanganan dengan segera. Upaya untuk memecahkan masalah tersebut maka, munculah ide – ide baru atau gagasan sebagai suatu inovasi. Begitu juga dengan keinginan dari Guru, dan administrator sekolah akan adanya sekolah yang lebih maju dan bermutu, sehingga menarik minat masyarakat untuk memilihnya sebagai tujuan anaknya bersekolah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa inovasi akan ada karena adanya masalah yang dirasakan, hampir tidak mungkin inovasi muncul tanpa adanya masalah.
B. Pengertian Inovasi Belajar.
Menurut
Hera Lestari Mikarsa ( 2007 : 73 ), ada dua istilah yang berkaitan erat
dengan pembelajaran, yaitu pendidikan dan pelatihan.Pendidikan
lebih menitik beratkan pada pembentukan dan pengembangan kepribadian, jadi
mengandung pengertian yang lebih luas. Sedangkan pelatihan lebih menekankan
pada pembentukan keterampilan. Pendidikan
dilaksanakan dalam lingkungan sekolah,
sedangkan pelatihan umumnya dilaksanakan dalam lingkungan industri.Namun
demikian, pendidikan kepribadian saja kurang lengkap. Para siswa perlu juga
memiliki keterampilan agardapat bekerja, berproduksi, dan menghasilkan berbagai
hal yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Olehkarena itu, kedua istilah
tersebut hendaknya tidak dipertentangkan melainkan perlu dipadukan dalam suatu
sistemproses yang lazim disebut pengajaran.
Menurut
Oemar Hamalik, 1999 (dalam Hera Lestari Mikarsa, 2007 : 73 ) dalam pengajaran,
perumusan tujuan pembelajaran merupakan hal yang utama dan setiap
proses pengajaran senantiasa diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Untuk itu, proses pengajaran harus direncanakan agar dapat
dikontrol sejauh mana tingkat pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Itulah sebabnya, suatu sistem pengajaran selalu mengalami dan mengikutitiga tahap, yakni : a) Tahap analisis untuk menentukan dan merumuskan tujuan, b) Tahap sintesis, yaitu tahap perencanaan proses yang akan ditempuh, c) Tahap evaluasi untuk menilai tahap pertama dan kedua.
Makna pembelajaran merupakan
suatu sistem yang tersusun dari unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas,perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi pencapaian tujuan
pembelajaran. Manusia yang terlibatdalam sistem pengajaran terdiri dari siswa,
guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material yangmeliputi
buku-buku, papan tulis dan kapur, fotografi, slide dan film, audio dan video
tape, serta material lainnya.(Oemar Hamalik, 1999, dalam Hera Lestari Mikarsa
2007 : 7.3 )
Rumusan makna pembelajaran tersebut mengandung isyarat bahwa proses pembelajaran adalah sebuah kegiatan penyampaian ilmu pengetahuan dari seorang tenaga pendidik kepada para peserta didiknya, tidak terbatasdilaksanakan dalam ruangan saja, melainkan dapat dilaksanakan disembarang tempat dengan cara membacabuku, informasi melalui film, surat kabar, televisi, internet tergantung kepada organisasi dan interaksi berbagaikomponen yang saling berkaitan, untuk membelajarkan siswa.
C. PENGERTIAN INOVASI PEMBELAJARAN
Kamus
Besar Bahasa Indonesia memberi batasan, inovasi sebagai
pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru, penemuan baru yang berbeda dari
yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya baik berupa gagasan,metode
atau alat (KBBI, 1990 : 330). Dari pengertian ini nampak bahwa inovasi itu
identik dengan sesuatu yangbaru, baik berupa alat, gagasan maupun metode.
Dari
uraian di atas, maka inovasi pembelajaran dapat dimaknai
sebagai suatu upaya baru dalam proses pembelajaran, dengan menggunakan berbagai
metode, pendekatan, sarana dan suasana yang mendukung untuktercapainya tujuan
pembelajaran. Hasbullah, 2001 berpendapat bahwa “baru”dalam inovasi
itu merupakan apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh
si penerima inovasi.
Dapat juga dikatakan bahwa inovasi pembelajaran merupakan sebuah upaya pembaharuan terhadapberbagai komponen yang diperlukan dalam penyampaian materi pelajaran berupa ilmu pengetahuandari tenaga pendidik kepada para peserta didik dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikanyang berlangsung
D. PENTINGNYA PEMBELAJARAN INOVATIF
Daya
kreativitas dan inovasi secara alamiah telah dimiliki oleh setiap orang. Namun
tumbuh danberkembangnya pada setiap orang ini akan berbeda tergantung dari
kesempatan masing-masing untukmengembangkannya. Pengembangan atau tumbuhnya
dengan subur kreativitas dan inovasi pada setiaporang atau
sehubungan dengan pekerjaan guru adalah dengan adanya latihan yang
berkesinambungan.Latihan ini harus dibarengi pula dengan penanaman sikap dan
nilai yang luhur, yaitu sikap seorang ilmuwan dan nilai yang berlandaskan pada
IMTAQ.
Inovasi
pembelajaran merupakan sesuatu yang penting
dan mesti dilakukan oleh guru.
Dengan adanya inovasi
pembelajaran maka kita sebagai calon guru sebaiknya dapat belajar
menciptakansuasana belajar yang menyenangkan, menggairahkan, dinamis, penuh
semangat, dan penuhtantangan. Suasana pembelajaran seperti itu dapat
mempermudah peserta didik dalam memperoleh ilmudan guru juga dapat menanamkan
nilai-nilai luhur yang hakiki pada peserta didik untuk menuju tercapainyatujuan
pembelajaran.
Contoh inovasi
pembelajaran yang sederhana yaitu membuka dan menutup pelajaran
dengannyanyian, membuat materi pelajaran menjadi syair lagu untuk mempermudah
menghafal dan mengingatyang didukung dengan media, juga dapat memanfaatkan
benda-benda yang ada di lingkungan sekitardalam melakukan inovasi
pembelajaran.
Mendidik
tidak hanya sekedar mentransfer ilmu kepada peserta didik, tetapi juga membuka
pola pikirmereka bahwa ilmu yang mereka pelajari memiliki kebermaknaan untuk
hidup mereka sehingga dari ilmutersebut, mampu merubah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan mereka menjadi lebih baik.
Penguasaan
terhadap materi yang dikelola dan ditampilkan secara profesioal, dari hati dan
tanpapaksaan, logis, dan menyenangkan, serta dipadukan dengan pendekatan
personal-emosional terhadappeserta didik akan menjadikan proses pembelajaran yang
ingin dicapai terwujud. Selain itu, pembelajaranjuga harus dibuat bervariasi
dengan menciptakan suatu metode pembelajaran yang baru atau dengan katalain
inovasi.
Berbicara
tentang inovasi, sebenarnya kata ini seringkali dikaitkan dengan
perubahan, tetapi tidaksetiap perubahan dikatakan sebagai inovasi. Inovasi adalah
suatu ide, penemuan atau metode yangdirasakan atau diamati sebagai suatu hal
yang benar-benar baru bagi seseorang yang bersifat relatif.Sedangkan inovasi
pembelajaran yang dimaksud disini adalah metode atau kiat seorang guru
dalammembelajarkan siswa dengan berbagai tujuan tertentu.
Inovasi
pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan harus dimiliki atau dilakukan
oleh guru.Hal ini disebabkan karena pembelajaran akan lebih hidup dan bermakna.
Kemauan guru untuk mencobamenemukan, menggali dan mencari berbagai terobosan,
pendekatan, metode dan strategi pembelajaran merupakan salah satu penunjang
akan munculnya berbagai inovasi-inovasi baru.
Tanpa didukung kemauan dari guru untuk selalu berinovasi dalam pembelajarannya, makapembelajaran akan menjenuhkan bagi siswa. Di samping itu, guru tidak dapat mengembangkan potensiyang dimilikinya secara optimal. Mengingat sangat pentingnya inovasi, maka inovasi menjadi sesuatu yangharus dicoba untuk dilakukan oleh setiap guru. Oleh karena itu, seorang guru harus selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran. Langkah yang dapat dilakukan yakni perbaikan cara mengajar guru denganmenggunakan metode baru yang inovatif.
E. Faktor-Faktor yang mesti
diperhatikan dalam Inovasi pembelajaran antara lain :
1. Guru
Guru
adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Oleh karena
itu, guruharus betul-betul membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai.
Guru harus mampu mempengaruhi siswanya. Guru harus berpandangan luas dan
kriteria bagi seorang guru ialah harus memiliki kewibawaan karena dapat
memberikan suatu kekuatan yang dapat memberikan kesan danpengaruh. Dengan
uraian di atas dapat dikemukakan bahwa untuk mengadakan pembaharuan
dalampendidikan, kita harus meningkatkan profesionalisme
guru.
2. Siswa
Siswa
merupakan objek utama dalam proses belajar mengajar. Siswa dididik oleh
pengalamanbelajar mereka, dan kualitas pendidikannya bergantung pada
pengalamannya, kualitas pengalamanpengalaman,sikap-sikap, temasuk
sikap-sikapnya pada pendidikan. Dan belajar dipengaruhi olehorang yang
dikaguminya. Oleh karena itu, dalam mengadakan pembaharuan pendidikan, kita
harusmemperhatikannya dari segi murid karena murid merupakan objek yang akan
diarahkan.
3. Materi ajar
Materi
ajar adalah segala bentuk materi yang digunakan untuk membantu guru/instruktor
dalammelaksanakan kegiatan belajar mengajar. Materi yang dimaksud bisa berupa
materi tertulis, maupunmateri tidak tertulis. Materi ajar disusun secara
sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensiyang akan dikuasai siswa
dalam kegiatan pembelajaran.Isi materi ajar pada hakikatnya merupakanilmu
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang perlu dipelajari siswa agar memiliki
komptensiyang diharapkan. Dengan materi ajar memungkinkan siswa dapat
mempelajari suatu kompetensiatau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis,
sehingga secara akumulatif mampu menguasaisemua kompetensi secara utuh dan
terpadu. Materi ajar merupakan informasi, alat, dan teks yangdiperlukan guru
untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
4. Lingkungan
Proses pembelajaran berlangsung dalam banyak lingkungan berbeda. Lingkungan belajar merupakan lingkungan atau situasi fisik yang ada di dalamnya pembelajaran diharapkanberlangsung. Selain ruang kelas, pembelajaran juga berlangsung dalam laboratorium(lab komputer,lab sains atau lab bahasa), perpustakaan, pusat media, taman bermain, kunjungan lapangan, teater,aula belajar dan dirumah. Agar suasana belajar tidak membosan, guru bisa menyelenggarakanproses belajar tidak hanya diruang kelas tetapi guru bisa mengadakannya di luar. Misalnya prosesbelajar di ditaman sekolah.
F. PERAN GURU DALAM MELAKSANAKAN INOVASI PEMBELAJARAN
Secara
umum banyak sekali peranan guru yang mesti dilakukan dalam melaksanakan inovasi
pembelajaran,namun secara profesional meliputi tugas:
1. Sebagai pengajar
Mengajar
berarti memberikan pengajaran dalam bentuk penyampaian pengetahuan (kognitif),
sikap (afektif)dan keterampilan (psikomotor) pada diri siswa agar dapat
menguasai dan mengembangkan ilmu dan teknologi.
2. Sebagai pendidik
Mendidik
berarti pemberian bimbingan kepada siswa (anak didik) agar potensi yang
dimilikinya berkembangseoptimal mungkin dan dapat meneruskan serta
mengembangkan nilai-nilai kehidupan
3. Sebagai pengembang bahan ajar
Bahan
ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah
pengetahuan, keterampilan, dansikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secaraterperinci,
jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep,
prinsip, prosedur),keterampilan, dan sikap atau nilai. Prinsip-prinsip dalam
pemilihan materi pembelajaran meliputi: (a) prinsiprelevansi, (b) konsistensi,
dan (c) kecukupan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu
banyak.Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi
dan kompetensi dasar. Sebaliknya,jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu
dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya. Secaragaris besar
langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi : (a) mengidentifikasi
aspek-aspek yang terdapatdalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar, (b)mengidentifikasi jenis-jenis
materi bahan ajar, (c) memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan
standarkompetensi dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi tadi., dan
(d) memilih sumber bahan ajar. Dalammenentukan cakupan atau ruang lingkup
materi pembelajaran harus diperhatikan apakah jenis materinyaberupa aspek
kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur) aspek afektif, ataukah aspek
psikomotorik.
Seorang guru sebagai pengembang bahan ajar harus tahu
bahan ajar dan kegiatan seperti apa yang dapat
digunakan dalam untuk mendukung inovasi
program pembelajaran antara lain :
a. Bahan ajar seperti apa yang harus di
beli untuk dapat digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran
b. Bahan ajar seperti apa yang harus
dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan siswa yang unik dan spesifik
c. Bahan ajar seperti apa yang perlu
dibeli dan dimodifikasi sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
siswa.
4. Sebagai pengembang metode pembelajaran
Metode
pembelajaran merupakan proses atau prosedur yang digunakan oleh guru untuk
mencapai tujuan
atau kompetensi. Beberapa metode yang
dilakukan oleh guru di ruang kelas antara lain :
a. Presentasi
Dalam
sebuah persentasi, guru menyajikan, mendramatisa atau menyebarkan informasi
kepada siswa. Komunikasi dikendalikan oleh guru dengan interaksi dengan
pembelajar. Guru bisa menyelipkan pertanyaan
dimana siswa dapat langsung
menjawabnya. Sumber informasi bisa berupa buku ajar, situs internet, audio,
video.
b. Demostrasi
Dalam
sebuah demostrasi para siswa melihat contoh nyata atau aktual dari sebuah
keterampilan atau prosedur untuk dipelajari. Demostrasi mungkin direkam dan
diputar ulang melalui sarana media seperti video. Jika ingin interaksi dua arah
atau praktik siswa dengan umpan balik diperlukan instruktur atau tutor yang
hadir secara langsung. Belajar langsung di tempat sering kali menggunakan
demostrasi satu-persatu dimana siswa yang berpengalaman memperlihatkan kepada
siswa lainnya bagaimana menjalankan sebuah prosedur.
c. Latihan dan Praktek
Dalam
latihan dan praktek para pembelajar di bimbing melewati serangkaian latihan dan
pratek yang dirancang untuk menyegarkan kembali atau meningkatkan penguasaan
pengetahuan konten spesifik atau sebuah keterampilan baru. Agar efektif latihan
dan pratek harus menyertakan umpan balik untuk memperkuat respon yang benar dan
memperbaik kesalahan yang mungkin dibuat oleh siswa .
d. Tutorial
Dalam
tutorial, guru menyajikan konten, mengajukan pertanyaan atau persoalan, meminta
respon para siswa, menganalisis tepat dan menyediakan praktik hingga para siswa
menunjukan level dasar kompeten. Pmberian tutorial paling sering dilakukan satu
lawan satu dan sering digunkan untuk mengajarkan keterampilan dasar, seperti
membaca, dan matematika. Perbedaan antara toturial dan latihan dan praktik
adalah tutorial memperkenalkan dan mengajarkan materi baru sementara latihan
dan praktik fokus pada konten yang diajarkan dalam format lainnya.
e. Diskusi
Diskusi
adalah pertukaran gagasan dan opini di antara para siswa dan guru. Strategi ini
digunakan dalam tahap pengajaran dan pembelajaran apa pun dan dalam kelompok
kecil atau besar. Diskusi merupakan cara yang bermanfaat dalam menakar pengetahuan,
keterampilan dan sikap dari kelompok siswa sebelum mengakhiri tujuan
pengajaran. Diskusi bisa dipimpin oleh guru dengan mengajukan pertanyaan untuk
mendapatkan respon dari siswa dimana pertanyaannya harus membuat siswa
memikirkan topik atau masalah yang mereka ketahui dan menerapkan pengetahuan
tersebut. Pertanyaannya dimulai dengan bagaimana atau kenapa.
f. Penemuan
Strategi
penemuan menggunakan pendekatan induktif atau penyelidikan,, untuk belajar. Strategi
ini menyajikan masalah untuk diselesaikan melalui percobaan dan kesalahan
(trial and error). Tujuan strategi penemuan adalah untuk memacu pemahaman
konten yang lebih mendalam melalui keterlibatan dengan konten tersebut. Aturan
atau prosedur yang ditemukan para siswa mungkin berasal dari percobaan
sebelumya, berdasarkan informasi dari buku referensi atau dari situs internet.
g. Belajar Kooperatif
Belajar kooperatif merupakan
strategi pengelompokan di mana para siswa bekerja sama untuk saling mendapatkan
keuntungan dari potensi belajar dari anggota siswa lainnya. Guru bisa
menciptakan kelompok kooperatif formal yang dirancang untuk memastikan bahwa
tujuan belajar sfesifik akan tercapai. Kelompok formal ini sebaiknya tidak
berlangsung lebih lama dari tugas belajar. Pengalaman belajar kooperatif bisa
bersifat informal pula. Para siswa mungkin dapat menentukan kebutuhan belajar
mereka sendiri dan bekerja sama dengan siswa lain untuk meningkatkan pengalaman
belajar mereka.
h. Permainan
Permainan
memberikan lingkungan kompetitif yang di dalamnya para siswa mengikuti aturan
yang telah ditetapkan saat mereka berusaha mencapai tujuan pendidikan yang
menantang. Ini merupakan teknik yang sangat memotivasi, terutama untuk konten
yang membosankan dan repetitif. Permainan mungkin melibatkan satu siswa atau
satu kelompok siswa. Dengan melakukan permainan, para siswa mulai mengenali
pola yangada dalam situasi tertentu. Permainan bisa menantang dan menyenangkan
untuk dimainkan. Permainan bisamemberikan pengalaman belajar yang beraneka
ragam.
i.Simulasi
Simulasi
melibatkan para siswa menghadapi situasi kehidupan nyata dalam versi di
perkecil. Simulasimemungkinkan praktik realistik tampa mengeluarkan biaya dan
resiko. Simulasi mungkin melibatkan dialogpeserta, manipulasi materi dan
perlengkapan atau interaksi dengan komputer. Simulasi dapat digunakan
untukseluruh kelas atau kelompok kecil yang bekerja sama. Misal kita ingin
menjelasakan tentang prosespembakaran pada mobil kita bisa membawa model mobil
mainan dan menjelaskan pada siswa tentangsimulasi mesin mobil dan siswa dapat
memahami konsep yang sedang disajikan dan melindungi mereka daribahaya
menyalakan mesin yang sesungguhnya.
5. Sebagai pengembang strategi-strategi pembelajaran
Startegi
pembelajaran yaitu cara-cara spesifik yang dapat dilakukan oleh indidu
untuk membuat siswamencapai tujuan pembelajaran atau standar kompetensi. Guru
perlu melakukan upaya kreaktif dalammenggunakan strategi pembelajaran. Sebagai
pengembang strategi-strategi pembelajaran, guru harus tahuupaya atau strategi
apa yang harus dilakukan untuk menarik dan memelihara minat siswa agar tetap
mampumemusatkan perhatian terhadap penyampaian materi atau substansi
pembelajaran yang disampaikan. Ketikamengindetifikasi strategi pembelajaran,
guru harus memilih dua jenis :
a. Strategi yang berpusat pada guru dan
strategi yang berpusat pada siswa. Strategi guru adalah kegiatanmengajar mata
pelajaran, misal menyajikan sebuah konsep dengan menampilkan sebuah video atau
membacaatau menunjukan bagaimana menkonjugasi sebuah kata kerja.
b. Startegi yang berpusat pada siswa
merupakan kegiatan yang melibatkan siswa dalam belajar aktif, seperti membahas
kelebihan dan kekurangan sebuah topik, melaksanakan pencarian internet,
membacasebuah artikel koran. Pertimbangan utama ketika memilih startegi
pembelajaran adalah bahwa strategi tersebut sebaiknya menyebabkan siswa
mencapai standar dan tujuan pembelajaran. Selain itu, pertimbangkan pulagaya
belajar dan motivasi siswa saat guru dalam memilih startegi untuk memastikan
dengan lebih baik,bahawa seorang guru dapat memenuhi kebutuhan yang beragam
dari pada siswa
6. " Sebagai pengembang media pembelajaran"
Media
adalah sarana pembelajaran yang dapat digunakan untuk memfasilitasi aktivitas
belajar. Ragammedia yang dapat digunakan dapat diklasifikasi sebagai teks,
audio, video, komputer dan jaringan intenet.Pemilihan media pembelajaran perlu
dilakukan secara cermat. Setiap jenis media pembelajaran memilikikekuatan dan
juga kelemahan yang perlu dipertimbangkan sebelum diplih dan diimplementasikan
dalamaktivitas pembelajaran. Guru sebagai pengembang media pembelajaran harus
tahu mengombinasikan mediayang diperlukan dalam menyelenggarakan program
pembelajaran(kombinasi media yang dipilih tentunya harusdapat menunjang
efektifitas pada sekolah tempat aktivitas pembelajaran berlangsung.
7. Sebagai penilai pembelajaran atau evaluasi
Evaluasi
adalah proses yang dilakukan oleh seorang untuk memberikan penilaian terhadap
sesuatu.Evaluasi ada dua yaitu evaluasi hasil belajar dan evaluasi program.
Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dapatdinilai dengan menggunakan tes dan
penilaian. Ada dua kategori tes yang dapat digunakan yaitu tes obejektifdan
essai. Tes Evaluasi program adalah sebagai proses pengumpulan dan analisis data
yang hasilnya dapatdigunakan untuk membuat sebuah keputusan. Evaluasi program
ada 2 yaitu evaluasi sumatif bertujuan untukmenilai efisiensi dan daya tarik
program setelah program tersebut dimplementasikan dalam situasi yang
telahditentukan serta evaluasi formatif yang bertujuan untuk mengembangkan
program pembelajaran agar dapatdigunakan secara efektif dan efisien untuk
menunjang atau memfasilitasi berlangsungnya prosespembelajaran. Seorang guru
sebagai pengembang evaluasi, melakukan evaluasi program pembelajaranbertujuan
untuk mengetahu beberapa hal yaitu :
a. Sikap siswa terhadap kegiatan
pembelajaran secara keseluruhan
b. Peningkatan kompetensi dalam diri
siswa yang merupakan dampak dari keikutsertaan dalam programpembelajaran
c. Keuntungan yang dirasakan oleh
sekolah akibat adanya peningkatan kompetensi siswa setelahmengikuti program
pembelajaran.
Beberapa
pertanyaan yang dikemukan oleh guru sebagai perancang program pembelajaran
dalam melakukan
langkah-langkah evaluasi yaitu :
a. Apakah siswa menyukai program
pembelajaran
b. Seberapa besar manfaat yang
dirasakan oleh siswa dalam mengikuti program pembelajaran
c. Seberapa jauh siswa dapat belajar
tentang materi pembelajaran
d. Seberapa besar siswa mampu
mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah dipelajari
e. Seberapa kontribusi program
pembelajaran yang dilaksanakan terhadap prestasi belajar siswa.
Pada
tahap evaluasi seorang guru memperbaiki program pembelajaran berdasarkan
kesimpulan data
yang diperoleh sewaktu uji coba. Istilah lain merevisi program pembelajaran. Dalam hal ini evaluasi dilakukansecara terus-menerus selama proses pengembangan berlangsung demi kesempurnaan hasil yang diharapkan
F. STRATEGI MENGIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN INOVATIF
Adapun
strategi mengimplementasi pembelajaran inovatifsebagai berikut:
1. Kuasai teori pembelajaran
2. Perkaya pemahaman pada metode
pembelajaran
3. Pelajari kembali materi yang akan diajarkan
4. Kenali kondisi kelas dan peserta
didiknya
5. Lakukan observasi pada pembelajaran
sebelumnya
6. Evaluasi pada pembelajaran
sebelumnya
7. Mengadakan perbaikan pada pembelajaran sebelumnya
Mantap pak Rusmana
BalasHapusTerima kasih bu
HapusTulisan yang berbobot Pak Rusmana
BalasHapusTerima kasih nur
BalasHapusterima kasih atas informasinya
BalasHapusIya ,sama-sama P
HapusBerat nih ilmunya Pak Rusmana
BalasHapusHe he biasa saja Bu ? Terima kasih
HapusAAMIIN
BalasHapusTerimakasih..
BalasHapusInovasi dari Shumpeter saya angkut pak.. minta ijin yah..
Mantap...terima kasih ilmunya
BalasHapus