inovasi merdeka belajar dan Merdeka Mengajar.
Inovasi merdeka belajar dan Merdeka Mengajar
Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan supaya siswa dan mahasiswa bisa memilih pelajaran yang diminati. Hal ini dialkukan supaya para siswa dan mahasiswa bisa mengoptimalkan bakatnya dan bisa memberikan sumbangan yang paling baik dalam berkarya bagi bangsa.
Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan
supaya siswa dan mahasiswa bisa memilih pelajaran yang diminati. Hal ini
dialkukan supaya para siswa dan mahasiswa bisa mengoptimalkan bakatnya dan bisa
memberikan sumbangan yang paling baik dalam berkarya bagi bangsa.
Menteri
Dikbudristek, Nadiem Makarim mengatakan bahwa Merdeka Belajar merupakan konsep
pengembangan pendidikan di mana seluruh pemangku kepentingan diharapkan menjadi
agen perubahan (agent of change). Para pemangku kepentingan tersebut meliputi
keluarga, guru, institusi pendidikan, dunia industri, dan masyarakat.
Ada
tiga indikator keberhasilan program Merdeka Belajar yang digagas
kementeriannya. Yakni partisipasi siswa-siswi dalam pendidikan Indonesia yang
merata, pembelajaran yang efektif, dan tidak adanya ketertinggalan anak didik.
"Ketiga
indikator tersebut bisa tercapai antara lain dengan perbaikan infrastruktur dan
teknologi pendidikan. Infrastruktur kelas di masa depan harus lebih baik dari
hari ini. Kemudian platform pendidikan nasional berbasis teknologi juga harus
digalakkan," ujar Nadiem belum lama ini.
Selama
pandemi Covid-19, pemerintah menggelontorkan dana triliunan rupiah untuk
mendukung proses belajar mengajar di sekolah terdampak pandemi. Dari realisasi
anggaran di tahun 2020 misalnya, serapannya sebesar Rp79,6 triliun atau 91,5
persen dari anggaran. Ini membuktikan begitu besarnya perhatian pemerintah
terhadap pendidikan.
Dikutp
dari laman Kemedikbudristek, terdapat Belanja Barang sebesar Rp33,11 triliun
yang sebagian besar dialokasikan untuk Bantuan Subsidi Kuota Internet yang
ditambahkan dan Bantuan Subsidi Upah untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PTK) Non-PNS. Juga penanganan Covid-19 pada Rumah Sakit Pendidikan (RSP) di
Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Selain
itu, ada juga Bantuan Operasional PTN dan Badan Layanan Umum (BLU) yang
termasuk beasiswa dan peningkatan kapasitas guru. Belanja Modal Rp5,52 triliun
tersbut merupakan seluruh belanja yang menghasilkan aset, peralatan, mesin,
gedung, dan bangunan termasuk yang di perguruan tinggi. Sementara Belanja
Bantuan Sosial (Bansos) untuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan KIP Kuliah, dan
Beasiswa Bidikmisi (kemdikbud.go.id).
Nadiem
memaparkan bahwa pihaknya juga meluncurkan Kurikulum Merdeka Belajar sebagai
tindak lanjut perbaikan Kurikulum 2013. Terlebih di tengah situasi pandemi
selama 3 tahun terakhir. Nadiem mengungkapkan kurikulum Merdeka Belajar bagian
lanjutan dari pengembangan dan penerapan kurikulum darurat yang diluncurkan
untuk merespons pandemi Covid-19. Namun, ia menyatakan tidak merombak kurikulum
2013.
"Jadi
kita mengikuti filsafat kemerdekaan, kemerdekaan belajar dan kita beri sekolah
tiga opsi sesuai dengan kesiapan masing-masing," jelas Nadiem.
Dengan kurikulum baru ini, dia mengatakan,
struktur kurikulum akan lebih fleksibel dan jam pelajaran ditargetkan untuk
dipenuhi dalam satu tahun. Fokusnya pun pada materi yang esensial sehingga
capaian pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun.
Kurikulum ini kata Nadiem juga memberikan
keleluasaan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan
karakteristik peserta didik. Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi
guru juga akan digunakan supaya guru bisa mengembangkan praktik mengajar secara
mandiri.
Menurutnya, dengan Kurikulum Merdeka, tidak ada
lagi program peminatan di SMA. Peserta didik dapat memilih mata pelajaran
sesuai minat, bakat dan aspirasinya. Sedangkan guru bisa mengajar sesuai tahap
capaian dan perkembangan peserta didik.
Bagi sekolah, di berikan kewenangan untuk
mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan dan peserta didiknya. Pembelajaran pun melalui
kegiatan proyek sehingga memberikn kesempatan luas kepada peserta didik
mengeksplorasi secara aktif isu-isu aktual seperti lingkungan hingga kesehatan.
"Berarti dia tidak terkotak-kotak pada IPA
atau IPS saja. Mereka bisa memilih sebagian IPA sebagian IPS dan itu sudah
dilakukan di banyak program-program kurikulum internasional dan di
negara-negara maju," ungkap Nadiem. (*)
Apa yang dimaksud
mengajar merdeka?
Platform Merdeka
Mengajar adalah platform teknologi yang disediakan untuk menjadi teman
penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan
berkarya.
Platform Merdeka Mengajar dibangun untuk menunjang
Implementasi Kurikulum Merdeka agar dapat membantu
guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman dalam tentang
Kurikulum Merdeka. Platform ini juga disediakan untuk menjadi teman
penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya. Informasi lebih lanjut tentang Kurikulum Merdeka dapat
dilihat di halaman ini.
Unduh/instal platform Merdeka Mengajar
Platform Merdeka
Mengajar tersedia di Google
Play Store dan dapat diinstal/diunduh pada
perangkat Android minimal versi 5 (Lollipop) ke
atas. Bagi Anda yang tidak memiliki perangkat Android dapat mengakses platform
Merdeka Mengajar melalui web browser di
laptop atau ponsel pintar Anda dengan alamat https://guru.kemdikbud.go.id/. Informasi
lengkap cara mengunduh aplikasi Merdeka Mengajar ke Android dapat dilihat di
artikel Unduh Platform Merdeka Mengajar ke Gawai Android.
Komentar
Posting Komentar