Inovasi Merdeka Belajar dan Merdeka Mengajar.
Sub judul .Muatan Lokal
hari ke 6 ,Febuari Ceria
oleh ; Rusmana ST MM M.Si
cara mengevaluasi
keberhasilan implementasi muatan lokal dalam kurikulum merdeka?
Dalam proses evaluasi keberhasilan implementasi muatan lokal dalam
kurikulum merdeka, terdapat 3 cara, yaitu:
- Evaluasi Program Pelaksanaan
Muatan Lokal
Evaluasi program muatan lokal yang pertama tentunya dilaksanakan oleh satuan pendidikan yang menerapkan mata pelajaran mulok. Dengan fokus pada jenis, bentuk penyelenggaraan, sumber daya, daya dukung, pembiayaan, pembelajaran dan penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Evaluasi satuan pendidikan ini juga dapat dilakukan oleh tim yang terdiri dari Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan Tim Pengembang Kurikulum sekolah. Hal tersebut dilakukan secara berkelanjutan sebagai evaluasi formatif, maupun sebagai evaluasi sumatif pada setiap kurun waktu tertentu, misalnya 3 (tiga) tahun pada akhir program.
Evaluasi formatif yang dilakukan satuan pendidikan dilakukan dalam rangka menemukan kekurangan dalam berbagai hal untuk dilakukan perbaikan. Sementara evaluasi sumatif, dilakukan dalam rangka menentukan keberhasilan dari program muatan lokal.
Program muatan lokal yang telah dipilih oleh sekolah pun dapat dihentikan jika program tersebut tidak/belum berhasil, atau dapat juga dilanjutkan jika memiliki nilai yang positif atau berhasil. Hasil penilaian yang dilakukan oleh satuan pendidikan kemudian dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
2. Evaluasi Program Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota
Di tahap ke-2, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota kemudian akan melakukan evaluasi
program berdasarkan laporan satuan pendidikan, atau secara tersendiri dengan
membentuk Tim khusus untuk menilai dalam rangka memperbaiki proses dan
menentukan keberhasilan program. Bahkan bisa juga gabungan dari keduanya.
Evaluasi dalam rangka memperbaiki proses belajar muatan lokal dapat dilakukan
rutin setiap tahun, sementara evaluasi untuk menentukan keberhasilan program
dapat dilakukan pada periode tertentu, yaitu diakhir program muatan lokal
(misalnya tiga tahun terakhir dengan memperhatikan keberlangsungan mata
pelajaran muatan lokal pada kelas VII, VIII, dan IX).
Evaluasi yang dilakukan atas laporan satuan pendidikan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota tersebut akan menghasilkan pemetaan, dan generalisasi atas kendala-kendala
dan keberhasilan program pembelajaran muatan lokal. Berdasarkan data tersebut,
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota pun dapat melanjutkan atau menghentikan program
muatan lokal dan melaporkannya ke Dinas Pendidikan Provinsi.
3.
Evaluasi Program Dinas Pendidikan
Provinsi
Tahap ke-3 atau langkah terakhir, yaitu Dinas Pendidikan Provinsi dapat
membentuk Tim Evaluasi Muatan Lokal yang kemudian diselenggarakan oleh
satuan-satuan pendidikan, dan tentunya tim tersebut berada dalam koordinasi
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Tim evaluasi dapat memanfaatkan data sekunder
atas laporan yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau
mengumpulkan data secara langsung. Hasil evaluasi inilah yang digunakan sebagai
bahan pertimbangan untuk penetapan program muatan lokal pada periode
berikutnya.
langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengembangkan muatan lokal dalam kurikulum merdeka?
Dalam Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum
2013, adapun langkah-langkah mengembangkan muatan lokal dalam kurikulum merdeka
dikembangkan dengan tahapan:
- Analisis konteks lingkungan
alam, sosial, dan/atau budaya;
- Identifikasi muatan lokal;
- Perumusan kompetensi dasar
untuk setiap jenis materi muatan lokal;
- Penentuan tingkat satuan
pendidikan yang sesuai untuk setiap kompetensi dasar muatan lokal;
- Pengintegrasian kompetensi
dasar muatan lokal ke dalam pembelajaran yang relevan;
- Penetapan muatan lokal
menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri;
- Penyusunan silabus; dan
- Penyusunan buku teks
pelajaran.
Bapak/Ibu Guru,
itulah penjelasan singkat mengenai mata pelajaran mulok kurikulum merdeka.
Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar