MSDKI (Menulis sesuai dengan ke inginan )
Rabu ,22- juni-2022
hari ke 13 tantangan menulis tiap hari di bloger.
3.3 Menulis sesuai dengan ke inginan Cerita Nonfiksi?
Cerita nonfiksi merupakan sebuah karangan atau tulisan yang bersifat informatif, penulisnya bertanggung jawab atas kebenaran peristiwa, orang, dan/atau informasi yang disampaikannya.
· Jenis-jenis karya nonfiksi
Contoh karya sastra yang termasuk non-fiksi antara lain adalah jenis karangan eksposisi, argumentasi, fungsional, dan opini; esai mengenai seni atau sastra; biografi; memoar; jurnalisme; serta tulisan-tulisan sejarah, ilmiah, teknis (termasuk elektronika), atau ekonomi.
· jenis non-fiksi khusus
· Makalah akademik
· Penerbitan akademik
· Almanak
· Otobiografi
· biografi
· Cetak biru
· laporan buku
· Non-fiksi kreatif
· Dokumen desain
· Diagram
· Buku harian
· kamus
· Film non-fiksi (misalnya dokumenter)
· Ensiklopedia
· Esai
· Panduan dan manual
· Buku pedoman
· Sejarah
· Jurnal
· Jurnalisme
· Surat
· Kritik sastra
· Memoar
· Sejarah alam
· Filsafat
· Fotografi
· Sains populer
· Bantu mandiri
· buku ilmiah
· Makalah ilmiah
(Sumber Wikipedia)
Ketakutan yang dirasakan oleh penulis pemula adalah sebagai berikut:
1. Takut tidak ada yang membaca.
2. Takut ssalah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.
3. Merasa karya orang lain lebih bagus.
Pertanyaannya adalah: How About Us ?
menulis lebih lanjut Bu Iin mengaku bahwa ini keterampilan yang mudah. Berbagai bahasa penelitian menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis dianggap paling sulit. Menulis tidak berbicara, orang bergosip. just challengenya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS.
Untuk itu, sebelum menulis cari alasan yang kuat;
Sedangkan alasan adalah ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:
1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Profesi sebagai seorang guru.
Pendapat kedua tokoh ini juga bisa menjadi alasan kuat, mengapa kita ingin menulis?
Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)
Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
Pola yang Bu Iin pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster.
Dimana proses penulisan buku terdiri dari 5 langkah, yakni
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan
Siapkan Pratulis
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Menelan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. kerangka kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dan lain-lainnya. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal.
contoh :
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4.Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
Intinya semua hal bisa menjadi ide tulisan kita.
Referensi terdiri dari :
1. Pengetahuan yang diperoleh secara formal, nonformal, atau informal;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal, nonformal, atau informal;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan
Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, Bu Iin mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau :
https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be
Berikut ini adalah anatomi sebuah buku non-fiksi.
Langkah 1 : Buku Anotomi
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
· Langkah kedua: Menulis Draf
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
· Langkah ketiga : Merevisi Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.
· Langkah keempat: Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma
KBBI online sangat membantu penulis dalam menyunting naskah.
· Langkah kelima atau terakhir adalah MENERBITKAN.
Bagaimana dengan hambatan-hambatan dalam menulis?
Hambatan-hambatan dalam menulis, MISAL:
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis
· Cara Mengatasi Hambatan Menulis menurut Bu Iin :
1. Banyak membaca
2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan sumber.
3. Disiplin menulis setiap hari.
4. Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi
# Salam leterasi
# MSDKI Menulis sesuai dengan ke inginan
#Rusmana ST MM M.Si dari SMKN 5 jakarta
Komentar
Posting Komentar