MSDKI (Menulis sesuai dengan ke inginan )

 Kamis 30 -juni-2022

 Hari ke 21   tantangan menulis tiap hari di blogger.

Susunlah kerangka cerita yang akan kamu tulis dengan rapi dan benar. Beberapa hal yang perlu kamu catat dengan rapi dan benar adalah:

  • siapa saja tokoh 
  • bagaimana alurnya
  • kapan setting ceritanya
  • seperti apa ending-nya.

Ingat, pilihlah tokoh, karakter, setting, alur, dan ending yang unik agar melekat erat di ingatan anak ketika membaca karyamu tersebut. Selain itu, gunakan cerita yang menarik, memancing daya imajinasi, kreatif, dan membuat anak berpikir kritis terhadap isi cerita.

Beberapa penulis kadang-kadang melewatkan tahap ini. Mereka hanya mengandalkan ingatannya saja, dan biasanya tiba-tiba menulis apa yang ada di kepalanya.

Sebaiknya kita tetap membuat kerangka atau outline ini agar tulisan kita punya konsistensi dan alur yang baik. Kita akan dengan mudah memandang alur tulisan dengan hanya membaca kerangkanya saja.

Buku cerita anakmu perlu sebuah tema yang dapat menarik perhatian targetmu. Apa yang penting untuk mereka?

Kamu harus menentukan dan membayangkan apa yang ada di dalam pikiran mereka. Apa kesulitan yang ada di umur-umur mereka dan bagaimana penyelesaian yang baik.

Jangan menulis dari perspektif orang dewasa.

Masuklah ke dalam pikiran anak-anak dan jangan memberi solusi yang rumit. Semakin sederhana semakin baik.

Dengan begitu, anak-anak dapat mengidentifikasi masalahnya secara visual sebaik tulisan naratif dan gambar ilustrasimu.

 Gunakan bahasa yang sederhana. Sekali lagi, gunakan bahasa yang sederhana. Jangan menggunakan bahasa yang rumit untuk dipahami oleh anak.

Jangan memakai kata-kata bersayap atau ambigu yang justru membuat anak bingung.

Cobalah masuk ke dalam dunia anak, selami cara mereka berbicara, berpikir, tak lupa perbanyak membaca buku cerita anak, sehingga kamu lebih peka serta bisa memilih kata yang dipahami pembaca yang masih berusia kecil tersebut.

 Hindari ending menggantung. Usahakan menciptakan akhir cerita yang bahagia, atau setidaknya membuat pembaca cilik merasa lega dan puas.

Penyelesaian konflik sebaiknya dilakukan oleh tokoh utama, atau tokoh yang lebih tua, misalnya Kakak atau tokoh pahlawamannya.

Ingat, jangan mematikan tokoh antagonis atau pemeran utama atau tokoh baiknya. Agar hal ini tak menggangu psikologis sang anak.

 Salam Leterasi 

# MSDKI (Menulis sesuai dengan ke ininan )

# Rusmana ST  MM  M.Si   SMKN 5 Jakarta 

Komentar

  1. Salam literasi Pak, terimakasih telah berbagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ,sama2 semoga ibu sehat dan sukses selalu 👍

      Hapus
  2. Teeimakasih pak Rus telah berbagi ilmunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama sama ,kita berbagi cerita dan pengalaman sehat selalu Bu Theresia

      Hapus
  3. Materi yang bagus kebetulan saya penulis cerita anak

    BalasHapus
  4. Karna saya guru paud
    Kami di tuntut bisa bikin cerita anak
    Tapi saya manual pak belum ke buku

    BalasHapus
  5. Ayo dong di buat cerita ke lebih kini kinian dan terus buat cerita biar berkembang Bu Ovi👍

    BalasHapus
  6. Terimakasih pak rusmana informasinya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUKSES TIDAK MELIHAT USIA

Kiat Pembelajaran Seumur hidup

Inovasi Merdeka Belajar dan Merdeka Mengajar.